Daftar Istilah dalam Pembuatan Skrip/ Skenario Film
Menulis
skenario film memang sangat menyenangkan. Di sana kita bisa
menerjemahkan setiap kalimat dalam naskah menjadi sebuah gambaran
imajinasi visual. Skenario adalah sebuah naskah cerita yang menguraikan
urut-urutan adegan, tempat, keadaan, dan dialog, yang disusun dalam
konteks struktur dramatik; fungsinya adalah untuk digunakan sebagai
petunjuk kerja dalam pembuatan film. Tentu saja, bagi yang tertarik
menulis skrip/ skenario, harus paham dulu bagaimana cara menuliskannya.
Nah, dalam proses dunia penulisan skenario, terdapat banyak
istilah-istilah penting; di bawah ini adalah daftar istilah dalam
skenario yang saya ambil dari buku Kunci Sukses Menulis Skenario – Elizabeth Lutters :
ACTION = Selain
diartikan sebagai perintah sutradara saat pengambilan gambar, ACTION
juga bisa diartikan sebagai gerak laku pemeran, yang terjadi dalam suatu
adegan. Selain itu, kata ACTION juga bisa dipakai untuk menentukan
jenis sebuah film, yang diartikan sebagai film laga.
BIG CLOSE UP (BCU) =
pengambilan gambar pada jarak sangat dekat. Misalnya, dalam gambar orang
hanya terlihat bibirnya saja. Contoh pemakaian dalam skenario, untuk
menunjukkan sebuah cincin di jari manis tokoh, kita bisa pakai BCU untuk
cincin. Namun jika ini sudah diperjelas dalam deskripsi, tidak perlu
ditulis BCU lagi, sebab ini adalah tugas sutradara.
CLOSE UP (CU) =
Pengambilan gambar pada jarak dekat. Dalam gambar orang terlihat
wajahnya saja. Untuk pemakaian dalam skenario, CU bisa untuk menegaskan
ekspresi tokoh. Namun, penggunaan CU sebisa mungkin untuk hal-hal yang
sangat penting saja, misalnya menegaskan sebuah lirikan mata dan senyum
sinis A pada B. Jika tidak terlalu penting, jangan gunakan tanda CU ini
karena masalah shot adalah wilayah sutradara.
COMMERCIAL BREAK = Jeda
dalam tayangan sinetron yang diisi iklan. Biasanya penulis skenario juga
harus memperhitungkan saat jeda ini, dengan memberikan suspense pada
cerita–sebelum commercial break–agar penonton tetap menunggu kelanjutan
cerita kita, tanpa berpindah ke channel lain.
CREDIT TITLE = Penayangan nama tim kreatif dan para ahli, serta semua orang yang terlibat dalam pembuatan sinetron/ film tersebut.
CUT BACK TO = Transisi
dengan tempo cepat, tapi kembali ke adegan/ lokasi yang telah dilihat
sebelumnya. Contoh penggunaannya dalam skenario, misalnya seorang anak
menangis karena terpisah dari ibunya di mal, CUT TO: Ibu sedang mencari
anaknya dengan gelisah di sudut yang lain, maka ketika akan kembali ke
gambar anak yang menangis tadi, yang saat ini mungkin sudah dibantu
satpam, transisinya kita pakai CUT BACK TO.
CUT TO = Transisi/
peralihan dengan tempo yang cepat, misalnya untuk menggambarkan kejadian
yang terjadi bersamaan tapi pada tempat yang berbeda. Atau juga
kelanjutan adegan, tapi masih pada hari yang sama.
DISSOLVE TO = Transisi
yang menunjukkan gambar menjadi kabur, kemudian masuk ke gambar adegan
berikutnya. Dalam skenario, ini biasanya dipakai untuk menggambarkan
sebuah mimpi, mengenang masa lalu, atau flash back, membayangkan sesutau
yang akan terjadi.
DIALOG = Kalimat yang
diciptakan oleh penulis skenario, yang nantinya diucapkan oleh seorang
aktor. DIALOG harus mewakili peran, karakter, dan perasaan si tokoh
dalam cerita.
DURASI = waktu tayang di
televise sudah termasuk commercial break. Durasi yang umum: 30 menit,
biasanya untuk sinetron serial komedi. Durasi 60 menit, biasanya untuk
sinetron serial drama, durasi ni paling umum kita lihat di televise.
Durasi 90 menit, biasanya untuk sinetron cerita lepas, semacam
telesinema dan FTV.
ESTABLISHING SHOT =
Biasa disingkat ESTABLISH saja, artinya pengambilan gambar secara penuh,
terlihat secara keseluruhan. Biasanya pengambilan dari jarak jauh
sehingga gambar terlihat kecil. Contoh, jika kita ingin memasuki setting
sebuah kamar dalam rumah sakit, biasanya kita beri dulu ESTABLISH
gedung rumah sakit secara keseluruhan. Namun, jika tempat itu sudah
diperlihatkan secara keseluruhan, tidak perlu ada ESTABLISH berulang
kali.
EXT. Singkatan dari
EXTERIOR, biasanya dalam scenario ditulis pada deretan judul scene,
untuk menunjukkan keterangan tempat di luar ruangan. Tulisan EXT. dan
INT. bisa digabung menjadi misalnya: EXT./INT. yang menunjukkan adegan
di jalanan/ dalam mobil. Bisa juga gabungan itu dipakai jika menunjukkan
adegan pada teras sebuah rumah.
FADE OUT = Transisi gambar dari terang ke gelap dengan cara lambat.
FADE IN: Transisi gambar
dari gelap ke terang dengan cara lambat. Dalam scenario, penulisan FADE
OUT dan FADE IN biasanya bersamaan untuk transisi yang menujukkan
perubahan waktu, bisa dari malam ke pagi, atau dalam hitungan hari,
minggu, bulan, bahkan tahun. Selain menujukkan perubahan waktu, bisa
juga menggambarkan perubahan keadaan dan perubahan lokasi.
FLASH BACK = Bisa
diartikan sebagai kilas balik. Cerita yang kembali pada waktu sebelum
kejadian berlangsung. FLASH BACK bisa menunjukkan kemunduran waktu
beberapa tahun ke belakang, bisa juga hanya dalam waktu beberapa saat
sebelumnya.
FREEZE = Menghentikan
aksi atau bertahan pada posisi akhir adegan. Dalam penulisan scenario
biasanya digunakan untuk akhir sebuah episode, di mana gambar berhenti
mengakhiri sebuah cerita.Akhir cerita ini pada sinetron serial biasanya
diambil gambar yang paling menegangkan sehingga akan terjadi suspense
bagi penonton. FREEZE umumnya untuk gambar tokoh sentralnya.
INSERT: Sisispan adegan
pendek dan singkat tapi penting, di dalam sebuah scene. Misalnya, pada
adegan beberapa orang ngobrol di dalam ruang tamu, tiba-tiba di luar ada
orang yang mengintip dan menguping pembicaraan mereka. Meskipun setting
berubah, kita tak perlu membuat scene baru untuk adegan mengintip itu,
cukup dengan INSERT saja.
INTERCUT = Perpindahan
dengan cepat, dari satu adegan ke adegan lain yang berada dalam satu
kesatuan cerita. Misalnya adegan telepon, dua setting yang bergantian
ditampilkan, maka kita bisa menggunakan INTERCUT untuk pergantian cepat
setiap dialog si penelepon dan orang yang ditelepon.
INT. = Singkatan dari
INTERIOR, penulisannya dalam scenario sama dengan EXT., t5api ini untuk
menujukkan keterangan tempat di dalam ruangan.
LONG SHOT (LS) =
Pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasanya untuk gambar yang harus
terlihat keseluruhan. Misalnya gambar orang akan terlihat seluruh badan
berikut latar belakangnya. Namun, jika tak terlalu penting jangan
cantumkan LS dalam scenario karena sama seperti CU dan BCU, ini juga
wewenang sutradara.
MAIN TITLE = Judul
cerita pada sebuah tayangan sinetron/ film. Dalam penulisan scenario
biasanya ditampilkan atau ditulis setelah adegan teaser. Dan dilanjutkan
dengan penayangan credit titles.
MONTAGE = Beberapa
gambar yang menujukkan adegan berkesinambungan dan mengalir, bisa
beberapa lokasi yang berbeda, tapi menyatu dalam rangkaian. Dalam
penulisan scenario, misalna seorang sedang putus cinta, maka ia mulai
mengenang masa indahnya dulu bersama mantan kekasihnya. Dalam hal ini
kita pakai MONTAGE dengan menampilkan beberapa adegan indah anatara si
tokoh dan mantan kekasihnya ketika masih bersama, kita tampilkan mereka
sedang berkejaran di pantai, lalu kita tampilkan juga saat mereka
berduaan di taman bunga, lalu saat mereka saling menukar barang
kenangan, dsb.
RATING = Ini kita
istilahkan sebagai survey jumlah penonton yang menyaksikan tayangan di
televise, dalam hal ini termasuk tayangan sinetron yang cerita dan
skenarionya kita tulis. Survei ini dilakukan oleh sebuah lembaga bernama
AC NIELSON, yang sudah diakui kredibilitasnya oleh masyarakat
pertelevisian di Indonesia. Setiap minggunya pihak ini akan memebrikan
lembaran hasil surveinya ke semua stasiun televise dan PH, di lembaran
itu akan terlihat urutan tayangan mulai dari yang terbanyak penontonnya,
hingga yang paling sedikit. RATING sampai saat ini masih menjadi tolok
ukur tayangan di Indonesia. RATING tinggi berarti tayangan dianggap laku
dan secara bisnis menguntungkan PH/ Broadcast, sehingga diproduksi
terus, sebaliknya bila RATING rendah maka tayangan akan cepat dihentikan
agar tidak merugikan produksi.
SCENE = Kata lain dari adegan, yaitu bagian terkecil dari sebuah cerita.
SCENARIO = Artinya sama dengan scenario, hanya masalah perbedaan bahasa saja, penulisan menggunakan “K” karena sudah diindonesiakan.
SCREENPLAY = Artinya juga sama dengan Scenario/ Skenario.
SCRIPTWRITER = Orang yang kerjanya membuat/ menulis scenario atau disebut juga Penulis Skenario.
SEQUENCE = Kata lain dari Babak, yaitu kumpulan dari beberapa adegan.
SLOW MOTION = Gerakan
yang terlihat lebih lambat dari biasanya. Hal ini biasanya digunakan
untuk menampilkan adegan yang sangat dramatis. Misalnya, adegan seorang
tokoh ditembak dari belakang. Saat si tokoh jatuh, gerakan bisa saja
dibuat SLOW MOTION agar lebih terkesan dan menyentuh perasaan
penontonnya.
SOUND EFFECT = Biasanya
dalam penulisan digunakan istilah FX, maksudnya suara yang dihasilkan di
luar suara mausia dan ilustrasi musik. Misalnya, suara telepon
berdering, bel tanda masuk sekolah, suara alat dapur berjatuhan, dsb.
SPLIT SCREEN = Dua
adegan berbeda yang muncul pada satu layer. Bisa kita pisahkan dengan
garis vertical atau horizontal. Pada penulisan dalam scenario bisa kita
pakai saat ingin menggambarkan adegan telepon yang menampilkan ekspresi
kedua tokoh secara bersama-sama.
TEASER = Adegan
gebrakan, ditampilkan pada pembukaan/ awal cerita, yang tujuannya
memancing penonton untuk menyaksikan kelanjutan cerita di belakangnya.
Teaser bisa berupa sebuah scene/ adegan baru yang diciptakan oleh
penulis scenario, bisa juga cuplikan adegan paling menarik/ konflik
utama yang sudah ada dalam scenario.
VOICE OVER (VO) = Dialog
yang terdengar tapi tidak tampak di gambar, misalnya terdengar orang
berbicara dari ruang sebelah. Atau, bisa juga orangnya tampak, suaranya
terdengar, tapi bibirnya tidak bergerak, jadi dia terlihat berbicara
dalam hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar